Way Kambas National Park (East LAMPUNG of INDONESIA)

Way Kambas National Park
Subdistric  of labuhan ratu , East Lampung Regency

Taman Nasional Way Kambas (TNWK) terletak di ujung selatan Sumatera atau 110 km dari Bandar Lampung. Merupakan salah satu cagar alam tertua di Indonesia yang menempati  lahan seluas 1.300 km² berupa  dataran rendah di sekitar Sungai Way Kambas di pantai timur Lampung.
TNWK menjadi rumah dan taman bermain bagi gajah, sekaligus pusat pelatihannya. Di lebatnya taman nasional ini, ada sekitar 200 gajah sumatera (Elephas maximus sumatranensis) menjadikan hutan ini sebagai rumah mereka. Gajah Sumatera adalah salah satu dari tiga subspesies yang diakui sebagai gajah asia dan asli Pulau Sumatera. Secara umum, gajah asia lebih kecil dibandingkan dengan gajah afrika.
Gajah sumatera merupakan gajah terkecil dari gajah-gajah yang ada di  Asia dengan ketinggian bahu berkisar antara 2 dan 3,2 meter. Gajah liar di Sumatera dahulu dapat ditemukan di 8 provinsi di Pulau Sumatera. Namun, karena kepadatan pemukiman dan menyusutnya vegetasi hutan hujan tropis telah menyulitkan untuk memperkirakan jumlah mereka.
Tahun 1978 Taman Nasional Way Kambas diusulkan menjadi taman nasional dengan surat keputusan sementara tahun 1989 dan surat keputusan akhir tahun 1997. Sementara Pusat Pelatihan Gajah Way Kambas resmi didirikan tahun 1985. Lokasinya terletak 9 km dari pintu masuk taman Plang Ijo. Pusat pelatihan gajah ini didirikan untuk  melindungi keberadaan gajah dan menciptakan keuntungan antara gajah dan manusia. Gajah di Sumatera dulunya digunakan oleh kerajaan yang memerintah di Sumatera untuk kendaraan berperang dan keperluan upacara.
Di Pusat Pelatihan Gajah Way Kambas, Anda dapat melihat gajah melakukan berbagai tugas seperti mengangkut kayu atau membajak sawah. Mereka juga dapat melakukan aktivitas unik seperti bermain sepak bola dan pertunjukan menghibur lainnya.
Di dalam taman ini juga terdapat Sumatra Rhino Sanctuary (SRS), dimana badak-badak dikenalkan dengan alam sekitarnya dengan harapan penangkaran yang dilakukan berjalan sukses. Pusat penangkaran didirikan tahun 1995, meliputi lahan seluas 100 hektar yang dijadikan tempat pelestarian, penelitian dan pendidikan. Di tempat penangkaran ini terdapat lima badak sumatera yang masing-masing diberi nama Rosa, Ratu, Bina, Torgamba, dan Andalas  yang bertindak sebagai duta untuk badak-badak liar lainya. Mereka juga dijadikan sebagai spesimen untuk pendidikan dan pelestarian.
Mamalia lainnya yang hidup di taman nasional ini antara lain: badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis sumatrensis), gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus), harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae), tapir (Tapirus indicus), anjing hutan (Cuon alpinus sumatrensis), siamang (Hylobates syndactylus syndactylus); 406 jenis burung diantaranya bebek hutan (Cairina scutulata), bangau sandang lawe (Ciconia episcopus stormi), bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus), sempidan biru (Lophura ignita), kuau (Argusianus argus argus), pecuk ular (Anhinga melanogaster), dan berbagai jenis reptilia, amfibia, ikan, dan insekta.
TNWK juga merupakan rumah bagi beberapa tumbuhan antara lain api-api (Avicennia marina), pidada (Sonneratia sp.), nipah (Nypa fruticans), gelam (Melaleuca leucadendron), salam (Syzygium polyanthum), rawang (Glochidion borneensis), ketapang (Terminalia cattapa), cemara laut (Casuarina equisetifolia), pandan (Pandanus sp.), puspa (Schima wallichii), meranti (Shorea sp.), minyak (Dipterocarpus gracilis), dan ramin (Gonystylus bancanus).
Di area sekitar Way Kanan, ada lokasi dimana Anda terdapat tempat pengamatan burung. Spesies yang paling menarik di sini adalah mentok rimba dan burung botak hutan.
Sumber :
·          www.indonesia.travel
·         www.Wikipedia.com
·         www.kompas.com

 





Way Kanan Regency

Bertemu Rengas Saat Menyusuri Way Kanan


KOMPAS.com – Terik matahari seketika melembut. Naungan pohon-pohon rindang memberi keteduhan. Lampung begitu panas dan kering siang itu, Senin (8/10/2012). Sudah lebih dari sebulan, Lampung tak mendapatkan guyuran hujan.
Namun, saat memasuki kawasan Taman Nasional Way Kambas, perlahan pepohonan meneduhkan. Tepat di pintu gerbang taman nasional kebanggaan Lampung itu, mobil melaju lurus ke arah Way Kanan. Taman Nasional Way Kambas memang terkenal dengan tempat penangkaran gajah Lampung.
Padahal ada kawasan bernama Way Kanan yang tak kalah menariknya untuk dijelajahi. Setelah perjalanan melintasi jalan setapak tanpa aspal kurang lebih setengah jam dari pintu gerbang, sampailah di kawasan Way Kanan.
Pohon-pohon siang itu walau rindang, tampak kecokelatan. Kering karena lama tak mendapatkan hujan. Berjalan menuju dermaga kecil yang sederhana, sebuah speedboat berkapasitas empat orang sudah menanti. Kata “way” sendiri berarti “air” yang merujuk kepada sungai.
Saatnya menyusuri Sungai Way Kanan dengan speedboat. Waktunya memang tergolong tak tepat. Sebab, penyusuran sungai ini tak sekadar untuk menikmati pemandangan alam. Jika beruntung, pengunjung bisa melihat aneka satwa seperti monyet dan burung hingga berang-berang, biawak, dan buaya.
Tak heran, para penggemar bird watching pun menjadikan Way Kanan sebagai tempat pengamatan burung. Tetapi, seperti lazimnya wisata alam melihat satwa yang hidup di alam bebas, semuanya serba tak pasti.
“Namanya juga hutan, tak pernah bisa dipastikan apa yang bisa dilihat,” ungkap Darmi, staf di Taman Nasional Way Kambas.
Bahkan, katanya, di sekitar Way Kanan masih terdapat harimau Sumatera. Tentu tidak bisa dilihat, tetapi bila beruntung, bisa saja melihat jejak kaki harimau. Untuk menyusuri Way Kanan, pihak taman nasional menyediakan dua speedboat.
Kapal cepat ini tergolong uzur. Namun, hanya itu yang tersedia. Sebaiknya penyusuran dilakukan di pagi hari jam enam sampai jam delapan atau di sore hari pada jam empat hingga tujuh malam. Pada jam-jam inilah binatang seperti monyet dan burung baru bermunculan.
Siang itu, saya ternyata lumayan beruntung. Walaupun, rute yang diambil adalah jarak terpendek yaitu 1,5 kilometer dan melakukan penyusuran tepat jam satu siang, ada beberapa hewan yang berhasil dijumpai.
Burung elang dan burung bubut salah satunya. Kemudian biawak di tepian sungai pun muncul menyapa. Paling mengesankan adalah di akhir perjalanan, muncul satu keluar monyet berekor panjang. Lengkap dengan anak-anak monyet yang masih kecil.

Pohon rengas
Di sepanjang sungai Way Kanan terdapat banyak pohon rengas. Daunnya seperti daun mangga dengan batang putih kecokelatan. Daun-daunnya jarang dan tampak menjulang seperti akar. Tarno, polisi hutan di kawasan tersebut, menuturkan pohon meranti juga banyak ditemui di seputar Way Kanan.
Tetapi, pohon renggas tampak merajai tepian sungai Way Kanan. Saat menyusuri sungai, janganlah terburu-buru. Nikmati perjalanan dan pelankan speedboat.
Rute terpendek biasa dihabiskan selama satu setengah jam untuk perjalanan pulang pergi. Ini dengan kecepatan speedboat di kisaran lima hingga sepuluh kilometer per jam.
Jangan kaget jika saat naik speedboat ada polisi hutan yang menemani Anda sambil membawa senapan. Siang itu, Tarno juga membawa senapan. Katanya untuk berjaga-jaga saja.
“Yah, jaga-jaga saja, takut ada binatang buas. Tapi tak pernah digunakan untuk menembak selama ini,” kata Tarno.
Rute penyusuran sungai selebar 10 meter dan kedalaman 3 meter tersebut mengarah ke muara. Anda bisa memilih pula rute terpanjang sejauh 30 kilometer yang ditempuh selama tiga jam. Akhir perjalanan ada muara sungai dan laut lepas menjadi panorama pamungkas.

Logistik
Tarif tur penyusuran sungai Way Kanan hanya Rp 200.000 untuk rute pendek. Sementara rute terpanjang dikenakan biaya Rp 1.000.000. Pengunjung juga bisa menginap di penginapan sederhana yang tersedia di Way Kanan. Ada lima kamar dengan tarif per kamar Rp 200.000.

Perjalanan ke Taman Nasional Way Kambas dari Kota Bandar Lampung ditempuh selama sekitar dua jam lewat darat melalui Kota Metro. Sebelum datang ke Taman Nasional Way Kambas, pengunjung terlebih dahulu datang ke kantor Taman Nasional Way Kambas untuk membayar biaya masuk dan izin masuk ke kawasan Taman Nasional.

Sebaiknya, jika Anda memiliki lensa tele, jangan lupa untuk dibawa untuk memudahkan Anda mengambil foto. Selain itu, tanyakan pula ke pihak taman nasional mengenai fasilitas peminjaman teropong agar Anda bisa mengamati burung dan satwa lain dengan lebih nyaman





sumber : www.kompas.com

Pesawaran Regency Of LAMPUNg Province

MUTUN BEACH

Begitu banyak pilihan pantai di Lampung.Tak perlu jauh-jauh, sebuah pantai yang sering dikunjungi penduduk lokal bisa menjadi pilihan untuk berwisata pantai. Namanya Pantai Mutun, di Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran.

Dari Kota Bandar Lampung, jaraknya sekitar 10 kilometer. Perjalanan menuju pantai ini melewati jalanan aspal yang mulus. Perlu sekitar setengah jam perjalanan mencapai Pantai Mutun. Saat mendekati lokasi pantai, Anda akan menemukan kawasan tambak udang.
Pantai Mutun ramai dipadati penduduk lokal di hari-hari libur. Apalagi pantai ini telah dikelola cukup baik. Beragam fasilitas sudah tersedia di pantai ini menjadikan Mutun cocok sebagai destinasi wisata pantai untuk keluarga.

Pantai berpasir putih dan air laut yang begitu jernih hingga ke tepian pantai menjadi daya tarik pantai ini. Karena berada di teluk, airnya pun begitu tenang dengan ombak yang kecil. Sehingga menjadi lokasi yang aman untuk berenang bahkan bagi anak-anak.
Sayang di kala padat kunjungan, sampah-sampah akan tampak mengotori pantai. Setiap sore, petugas pantai bahkan para pedagang akhirnya sibuk membersihkan sampah-sampah di pantai.
Di Pantai Mutun sudah terdapat fasilitas seperti kamar mandi dan ruang ganti. Selain itu, terdapat banyak warung makan maupun restoran. Penjual kaus maupun suvenir juga mudah dijumpai. Pengunjung yang menggunakan motor akan dikenakan biaya masuk sebesar Rp 1.000 dan Rp 2.000 untuk mobil.
Setelah itu, pengunjung kembali dikenakan tiket masuk tepat di pintu gerbang Pantai Mutun. Tarif yang dikenakan sebesar Rp 10.000. Simpanlah tiket masuk tersebut karena akan dimintai oleh petugas yang ada di pantai.

Taksi perahu
Di sepanjang Pantai Mutun terdapat saung-saung untuk bersantai. Di area pintu masuk saung terbuat dari bambu. Di bagian barat yang relatif sepi, terdapat seluncuran air layaknya wahana di water sport yang tergolong sudah uzur. Pilihan aktivitas air lainnya adalah naik perahu kano, snorkeling, sampai banana boat.
Salah satu aktivitas menarik lainnya adalah naik taksi perahu. Ya, berkeliling Pantai Mutun dengan perahu berkapasitas 10 orang. Selain berkeliling, wisatawan juga bisa naik perahu menuju Pulau Tangkil.
Ya, tepat di depan mata, terdapat pulau kecil bernama Pulau Tangkil. Dari kejauhan saja sudah tampak rimbunan pohon di pulau tersebut dan pasir putihnya tampak jelas terlihat. Begitu menggoda untuk disambangi.
“Cuma Rp 10 ribu per orang ke Pulau Tangkil. Terserah mau berapa jam di sana, nanti saya jemput lagi. Tapi minimal lima orang,” ujar seorang bapak pemilik perahu.
Sayang, sore itu cuaca tak bersahabat. Saat ingin menaiki perahu, hujan deras datang. Setelah Lampung tak diguyur hujan selama satu bulan lebih, tepat hari itu Selasa (9/10/2012), Bandar Lampung dan daerah sekitarnya diguyur hujan dengan lebat.
Ah, Pulau Tangkil yang tampak menawan dari kejauhan pun menjadi sebuah impian. Impian yang harus terwujud jika suatu hari nanti berkesempatan untuk berkunjung kembali ke Lampung.

sumber : kompas

Lebak Regency of Banten Province

Taraje beach
KARANG Taraje, sekitar 4 kilometer dari pusat kota Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak Provinsi Banten, Selain alamnya yang masih asri dengan pantainya yang bersih, masyarakat sekitar nya juga sangat familiar. Ketenangan dan kondisi lingkungan objek wisata ini cocok untuk dinikmati oleh mereka yang sedang berbulan madu.

TERAMAT banyak objek wisata laut dan pantai yang dapat dikunjungi di Provinsi Banten. Selama ini Pantai Carita, Anyer, dan Karang Bolong paling dikenal wisatawan domestik maupun mancanegara. Bahkan setiap akhir pekan, Pantai Carita dan Anyer menjadi salah satu tujuan utama masyarakat Jakarta, Bogor, Bekasi, dan sekitarnya untuk menghabiskan liburan akhir pekan. Alasannya, wisatawan tidak mendapatkan kenyamanan dan keasrian di objek wisata Pantai Ancol, selain itu tiket masuk maupun untuk bermain yang sangat mahal bagi masyarakat golongan menengah ke bawah.

Di antara objek wisata laut dan pantai di Banten tersebut salah satunya adalah Pantai Karang Taraje. "The Beach is full of rock like ladder. Situated on Bayah subdictrict, 4 km from the bus station on the street between Bayah-Cibareno," ungkap Normand (43) mengomentari lokasi objek wisata Pantai Karang Taraje.

Objek wisata Karang Taraje, lokasinya sekitar 4 kilometer dari pusat kota Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak. Untuk menjangkau lokasi, selain akses jalan yang cukup nyaman untuk dilalui, sejumlah angkutan dari terminal Bayah siap melayani sejak pagi hingga petang. Hanya dibutuhkan waktu tidak lebih dari 20 menit.

Selain alamnya yang masih asri dengan pantainya yang bersih, juga didukung masyarakat sekitar yang sangat familiar seperti masyarakat perdesaan Sunda pada umumnya. "Ini kelebihan dari objek wisata di Lebak, anak-anak maupun dewasa akan sangat senang diajak bicara mengenai daerah sekitar objek wisata. Bahkan terkadang kalau sedang tidak ada kegiatan rutin, mereka dengan senang hati mengantar," ujar Nono Cahyono (32) salah seorang petugas Jagawana Objek Wisata Banten.

Menurut Nono, di objek wisata Karang Taraje, wisatawan benar-benar dapat menikmati liburan yang sebenarnya. Mereka tidak perlu takut saat bersantai menikmati angin pantai dan suara deburan didatangi oleh pedagang. "Karenanya objek wisata sekitar Bayah ini menjadi pilihan mereka yang sedang berbulan madu," ungkap Nono menerangkan.

Mendatangi objek wisata Karang Taraje, bagi mereka yang memiliki hobi adventure maupun wisata bahari, mungkin akan sangat menyenangkan. Karena biayanya yang relatif sangat murah, terkadang saat masuk tidak dipungut biaya, makanan khas laut terhitung sangat murah, demikian pula halnya dengan penginapan berupa rumah warga yang disewakan.

Ada banyak peristiwa alam yang dapat dinikmati wisatawan sejak terbit matahari di ufuk timur hingga terbenam di barat dan malam menjelang. Sejak pagi kita akan disuguhi pulangnya hewan-hewan malam selepas mencari makan diikuti cahaya temaram matahari.

Hamparan karang sesekali terlihat di permukaan saat ombak kembali ke lautan. Semakin siang, puncak-puncak karang akan semakin jelas terlihat dan menyerupai trap atau undak-undak. Oleh karena itu, kawasan pantai sekitar 4 kilometer ini dinamai Karang Taraje.

Di antara sela-sela karang ini pula kita dapat menikmati langsung ikan-ikan laut kecil berenang. Bahkan terkadang banyak di antara wisatawan yang membawa alat pancing untuk sekadar menghabiskan waktu dengan memancing ikan.
Tidak jauh dari Pantai Karang Taraje di lepas pantai terlihat Pulau Manuk. Dikatakan Pulau Manuk karena di pulau tersebut sejumlah jenis burung (manuk) bersarang dan berkembang biak.

Untuk menuju Pulau Manuk wisatawan dapat meminta jasa tukang perahu dengan ongkos jalan Rp 50.000, 00 untuk sekali jalan dan Rp 100.000,00 untuk dua kali jalan (pulang pergi). "Kalau rombongan akan lebih murah, dengan mengeluarkan uang Rp 20.000,00 per orang sudah dapat sampai ke pulau (Manuk)," ujar Imam (30) salah seorang penjual jasa menyewakan perahu dan mengantar wisatawan ke Pulau Manuk.

Ada banyak kegiatan yang dapat dinikmati selama di Pulau Manuk. Selain dapat menikmati habitat binatang dan alam sekitar setelah mendapat izin dari petugas pengawas pulau, pasir pantai yang putih, serta air bening kebiru-biruan menantang kita untuk menikmatinya.

Kondisi pantai yang berpasir putih tanpa karang, landai dengan ombak yang tenang sangat aman untuk berenang maupun berselancar. "Dijamin waktu satu hari penuh di Pulau Manuk akan terlewati tanpa terasa," ujar Imam setengah berpromosi. Masih kurang puas menikmati keindahan Karang Taraje dan Pulau Manuk, tidak ada salahnya mengunjungi objek wisata Pantai Ciantir Sawarna, yang jaraknya sekitar 7 kilometer dari objek wisata Karang Taraje. Objek wisata Pantai Ciantir Sawarna menyuguhkan pemandangan yang tidak kalah menariknya.

Di ujung Pantai Ciantir terdapat tanjung yang menyerupai layar sehingga penduduk setempat menyebut lokasi itu Tanjung Layar. Pantai Ciantir masih tergolong perawan dan cukup menjanjikan untuk dikunjungi oleh mereka yang baru melangsungkan pernikahan. Seperti umumnya kawasan pantai, di objek wisata Pantai Ciantir banyak dijumpai karang-karang terjal dan juga gua-gua yang sangat menarik untuk dilongok. Kehadiran nelayan-nelayan tradisional yang menggunakan perahu-perahu kecil dengan layarnya juga merupakan suguhan yang sangat menarik untuk dinikmati.

Kalau masih belum puas dan kita masih memiliki waktu, masih ada sejumlah pantai yang dapat dikunjungi di Kab. Lebak. Ya, selain Karang Taraje dengan Pulau Manuknya serta Pantai Ciantir, juga ada objek wisata Pantai Bagedur dengan hamparan pasirnya yang sangat luas mencapai 7 kilometer, serta pantai dan muara Binuangeun.

Sekali lagi, kelebihan dari objek wisata laut dan pantai di Kabupaten Lebak, selain masih asri dan alamiah juga keramahan masyarakatnya. Di sini para wisatawan dapat menikmati aktivitas para nelayan mendaratkan hasil tangkapannya untuk dilelang, sedangkan di sepanjang pantai banyak tempat yang nyaman untuk beristirahat bersama keluarga. Jadi, cobalah untuk berkunjung.



museum LAMPUNG ( Bandar lampung )


Museum lampung adalah salah satu tempat kunjungan wisata sejarah yang dapat digunakan sebagai sarana pendidikan, penelitian dan rekreasi. Terletak dijalan z.a. pagaralam 5 kilometer disebelah utara pusat kota tanjungkarang dan hanya 400 meter dari terminal bus rajabasa.

Museum Negeri Provinsi Lampung "Ruwa Jurai" mulai dirintis pada tahun anggaran 1975/1976 sejak saat itu pembangunan fisik terus dilaksanakan di areal tanah seluas 17 .010 m2 yang berlokasi di Jalan Hi 2 A Pagar Alam No. 64 Gedung Meneng, Bandar Lampung. Bersamaan dengan peringatan Hari Aksara Internasional  yang dipusatkan di Bandar Lampung pada tanggal 24 September 1988. Museum Negeri Provinsi Lampung diresmikan oleh Prof. Dr. Fuad Hasan.

Koleksi yang dapat dijumpai adalah benda-benda hasil karya seni, keramik dari negeri siam dan china pada zaman dinasti ming, stempel dan mata uang kuno pada masa penjajahan belanda dll. Koleksi-kolksi tersebut berjumlah 2.893 buah meliputi benda-benda geologi, biologi, etnografi, arkeologis, dan lainnya.

Salah satu jenis koleksi yang berkaitan dengan Kebudayaan Lampung adalah koleksi etnografika, klasifikasi koleksi jenis ini meliputi semua benda yang cara pembuatan dan pemakaiannya memperlihatkan ciri khas etnis tertentu.

Museum ruwa jurai dibuka setiap hari kecuali senin dan hari-hari besar.
Sumber : http://www.lampungprov.go.id

Lebak Regency of BANTEN PROVINCE

pantai binuangeun, kec. malingping kab.Lebak prov. Banten

PANTAI BINUANGEUN

Pantai Binuangeun berada di Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak, 4 km dari terminal bus Bayah, 17 km dari Terminal Malingping. Dapat dengan mudah, dijangkau dengan kendaraan umum maupun pribadi. Terletak di Jalan Raya Binuengeun. Di sini dapat menikmati aktivitas para nelayan mendaratkan hasil tangkapannya untuk dilelang.
Di sepanjang pantai banyak tempat yang nyaman untuk beristirahat bersama keluarga.
Terdapat fasilitas peristirahatan berupa villa yang dapat disewa.

Muara Binuangeun , Desa nelayan yang terletak di bibir muara sungai yang cukup besar ini kelihatan lebih sibuk dari pantai lainnya, letaknya sekitar 4 km sebelah barat dari pantai bagedur , disana banyak sekali terlihat kapal kapal nelayan , juga ada tempat pelelangan ikan tradisonal, anda bisa mendapatkan lobster dengan harga miring , udang, ikan krapu, ikan kakap, harganya luar biasa murah. Desa Muara Binuangeun memiliki satu Hotel yang paling nyaman di kawasan Malimping, hotel tersebut terletak di tepi sungai yang cukup lebar hingga setiap cottagenya bisa menyandarkan kapal trolling untuk memancing berbagai ikan di pantai selatan. Muara binuangeun memang surga bagi para pemancing professional, terkadang mereka memancing bisa masuk kekawasan Taman Nasional Ujung Kulon.

Setelah membeli ikan , udang dan cumi , perjalanan dilanjutkan kearah timur menuju BAYAH, yang letaknya kurang lebih 25 km dari pantai Talanca, disepanjang perjalanan , anda akan disuguhkan pemandangan yang luar biasa, nuansa alam pantai selatan begitu terasa disepanjang perjalanan. Yang ajaib adalah terkadang pantainya terdapat karang karang raksasa menjulang tinggi dan jumlahnya banyak sekali diantara pasirnya yang putih bersih, pemandangan yang mencengangkan, anda akan terpana melihat alam yang bagai lukisan nyata .
Pantai Talanca , pantai ini tadinya memiliki hotel yang sangat unik semua terbuat dari batang Kelapa, bangunannya menjulang tinggi 4 lantai dengan konstruksi kayu dan dipuncaknya ada sebuah ruangan besar yang bisa menikmati pemandangan laut yang berjarak sekitar 50 meter dari bangunan tersebut. Pantainya putih panjang membentang tak berujung dengan dihiasi tanaman pandan raksasa disepanjang pantai, sungguh pemandangan yang berbeda. Namun sayang saat ini hotel tersebut sudah ditutup oleh pemiliknya.


Pernah kami mendengarkan dongeng dari pemilik penginapan di pantai Talanca, pada ratusan tahun yang lalu dimana kapal layar milik Penjajah Belanda berlayar disepanjang pantai, mereka melihat sebuah muara dari kejauhan , dengan teropong salah satu awak kapalnya melihat muara tersebut berkilauan dari jauh pada pagi hari, maka kapten kapal itu memutuskan untuk mendekati muara tersebut.

Semakin mendekat baru mereka menyadari bahwa kilauan tersebut berwarna keemasan. Dan akhirnya mereka berlabuh di Muara itu, setelah mereka selidiki mengapa ada kilauan berwarna keemasan, ternyata muara sungai tersebut mengandung biji biji emas. Akhirnya mereka menyusuri masuk kedalam sungai hingga jauh kepedalaman hutan, dan pada tahun yang sama mereka telah menemukan Tambang Emas yang berlimpah limpah, sekarang ini daerah tersebut dinamakan Cikotok, lokasi Tambang emas yang terkenal itu.
Pantai Bayah
Pantai Bayah yang memiliki pemandangan luar biasa tersebut, semua perbelanjaan dari Muara binuangeun disiapkan untuk di bakar maupun di goreng. Pemandangan pada saat sunset seperti lukisan yang tak terkirakan indahnya. Pantai bayah memang sangat jarang dikunjungi orang , suasananya begitu tenang, langit sangat cerah dan berangin sejuk , alamnya masih begitu perawan, jauh dari warung apalagi restauran,

Uniknya terkadang para nelayan yang menggunakan sampan mendatangi tamu untuk menjual hasil tangkapannya, berbagai jenis ikan bahkan kalau lagi beruntung mereka menjajakan Lobster yang masih segar dengan harga yang murah .

Udara pada saat malam di pantai Bayah cukup dingin, begitu matahari terbenam jarang sekali terlihat kendaraan lalu lalang, hanya terdengar deruan suara angin , Pantai bayah adalah surga bagi pengunjung yang cinta akan suasana tenang dan romantis seperti ini.

Pagi hari di pantai Bayah pun bisa menyaksikan sunrise, kita bisa melihat para nelayan dengan kapal sederhananya melaut bersama, ombak relatif lebih lembut dari pada siang hari, ombak pantai selatan memang tidak seperti di laut jawa ataupun selat sunda, Ombak terlihat lebih menggelora, suara gemuruh menambah kesan magis dan melengkapi suara alam yang bermakna .

Sepanjang perjalanan menyusuri pantai selatan yang luar biasa indah itu dilanjutkan kembali, disepanjang perjalanan anda bisa menyaksikan pemandangan yang mengguncang, Lukisan lukisan alam akan hadir setiap menitnya, dimana pantai yang putih membentang luas dengan laut yang dinamis dan ditumbuhi oleh batu batu karang yang menonjol serta tanaman pinggir pantai yang terkesan sebagai penghias lukisan alam.

Terkadang kita melalui hutan lebat dipinggir pantai dengan pantai yang bersih luar biasa dan ketika anda duduk dipantai tersebut anda merasakan menyatu dengan lukisan alam tersebut , suasana nya begitu berbeda , udaranya pun begitu bersih dan dingin





Lebak Regency of BANTEN PROVINCE


PANTAI BAGEUDUR , kec.malingping kab.lebak prov.BANTEN



























Tujuan kali ini ke Malimping - Bayah dan Pelabuhan Ratu, rute ini sangat jarang dikunjungi oleh turis dari Jakarta.
Malimping terletak sekitar 90 km sebelah selatan dari Pantai Carita, persisnya terletak di kabupaten Lebak, Malimping adalah kota kecil yang memiliki beberapa pantai yang menakjubkan, seperti Pantai Talanca dan Pantai Bagedur.

Untuk menuju ke lokasi exotic yang tergolong baru , lebih mudah melalui jalan Tol menuju kota Serang, kemudian menuju Selatan menanjak melalui kaki Gunung Karang yang menjulang berawan di tepi kota Pandeglang, dari kota Santri tersebut perjalanan diteruskan kearah kota Labuan, namun pada pertigaan di desa Saketi ,perjalanan berbelok menuju arah Pantai Selatan menuju ke Malimping.

Kondisi jalan menuju kota Malimping pun sudah teraspal hotmix sejak tahun 1997 , menjadikan perjalanan cukup nyaman dan cepat, dari kota Malimping untuk menuju pantai masih harus menempuh sekitar 3 km lagi kesebelah selatan

Tempat-tempat yang menarik:

PANTAI BAGEUDUR
Berada di Wilayah Kec. Malingping Kab. Lebak, dari Terminal Bus Malingping ± 4 Km dari jalan raya Binuangeun. Pantai yang cukup panjang dengan hamparan pasir padat yang cukup luas. Karena Kepadatannya, sepanjang pantai ini dapat dilalui kendaraan roda empat. Berbagai kegiatan daat dilakukan di sini misalnya :
• Motor Cross Pantai
• Marathon Pantai
• Volley Ball Pantai
• Layang-Layang Pantai
• Berselansar dan Berenang
Kita akan puas dengan berbagai kegiatan di Pantai Bageudur


Pantai Bagedur , letaknya tidak begitu jauh dari pantai Talanca, pantainya juga sangat panjang dan indah, saat ini lokasi yang jaraknya hanya 500 meter dari jalan raya tersebut sering dikunjungi oleh pelancong lokal dari masyarakat sekitar. Pantai Bagedur memiliki 1 hotel sederhana , bersih dan relatif harga terjangkau. Saat yang paling baik adalah pada saat sunrise, dimana suasana masih sangat sepi, laut agak teduh , banyak para nelayan menjaring ikan dengan tenang hingga jauh menjorok ke laut . Dan yang mengagumkan adalah melihat para penggembala kerbau menggiring beberapa kerbaunya menyusuri pantai , mereka dengan gembira memandikan kerbau kerbau tersebut di laut, beberapa kerbau dengan beraninya berenang ketengah laut lalu terkadang berguling guling dibawa ombak ke pantai, sungguh menakjubkan, kerbau kerbau itu seperti anak anak kecil yang berenang di laut.


Dan ternyata keindahan pantai selatan Banten tidak kalah dengan keindahan di daerah barat.

Perjalanan dimulai dari Pandeglang menuju ke daerah Malingping yang ditempuh hampir sekitar dua jam. Kondisi jalan lumayan baik tapi dibeberapa titik ada jalan yang sedikit hancur tapi pemandangan di sisi jalan daerah ini sangat indah sekali, dikiri kanan jalan anda akan ditemani oleh perkebunan karet, sawah dan


Lebak Regency of BANTEN PROVINCE

Suku BADUY , potensi andalan pariwisata kabupaten lebak

Sebanyak 158 wisatawan mancanegara (wisman) mengunjungi obyek wisata budaya suku Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten. "Jumlah wisman itu sampai dengan September dan kami terus meningkatkan penataan obyek wisata budaya," kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya, dan Pariwisata Kabupaten Lebak, Syaifullah Saleh, di Rangkasbitung, Jumat (26/10/2012).Menurut Syaifullah, saat ini obyek wisata budaya Baduy merupakan andalan pariwisata di Kabupaten Lebak.
Sebagian besar pengunjung dari kalangan pelajar dan mahasiswa untuk konservasi maupun mempelajari budaya setempat. Pasalnya, keunikan masyarakat Baduy yang hingga kini masih mempertahankan adat istiadat dan menolak kehidupan modern.
Kawasan hutan yang dihuni masyarakat Baduy seluas 5.100 hektar tanpa jalan, jaringan listrik, televisi, radio, dan kendaraan. Bahkan, masyarakat Baduy Dalam berpakaian putih-putih bepergian ke luar daerah harus berjalan kaki dan dilarang naik angkutan kendaraan. "Banyak para antropolog datang ke Baduy untuk melakukan penelitian," kata Syaifullah.
Selain itu, masyarakat Baduy juga cukup sederhana dan belum pernah terjadi kerawanan pangan. "Kami menilai Baduy memiliki nilai jual obyek wisata," katanya.
Menurut Syaifullah, dari 158 wisman tersebut, mereka kebanyakan berasal dari Belanda, Inggris, dan Swiss.
Selama ini kunjungan wisman ke Baduy perlu ditingkatkan sehingga dapat mendorong perekonomian masyarakat.
Selain wisman, obyek wisata Baduy ramai dipadati pengunjung saat liburan panjang. Mereka datang dari berbagai daerah, seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, Bandung, dan Yogyakarta.
Perjalanan Rangkasbitung menuju Ciboleger, pintu gerbang kawasan Baduy, berjarak 22 kilometer yang bisa ditempuh selama satu jam dengan angkutan umum. "Saat ini kondisi jalan menuju Baduy relatif bagus," katanya.
Sekretaris Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Sarpin mengatakan, selama ini rombongan pengunjung obyek wisata Baduy kebanyakan dari perguruan tinggi, sekolah, peneliti, lembaga, instansi swasta, dan pemerintah, sedangkan dari kalangan keluarga relatif kecil. "Kami yakin ke depan kunjungan wisata adat Baduy meningkat, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan lokal," kata Sarpin.
sumber : antara

Kawah Putih ( Bandung - West Java )

Entah daya tarik apa yg membuat banyak orang kembali ke Kawah Putih Gunung Patuha, Ciwidey. Yang jelas dataran tinggi Bandung Selatan ini cantik. Begitu banyak inspirasi sudut2 gambar lahir dari bidikan kamera di kawah putih yang angker dan berwibawa ini.

Saat seorang pengembara Belanda bernama Junghun datang di abad 19, penduduk sekitar menyebutnya sebagai tempat dimana arwah para leluhur bersemayam, yg tidak seorangpun berada disana tanpa meregang nyawa, yang burung pun enggan terbang diatasnya. Pendapat tsb tidak sepenuhnya salah.

Benar bahwa Kawah Putih Gunung Patuha itu berwibawa, karena ketinggiannya dan kesunyiannya. Benar, bahwa Kawah putih itu angker, yang melulu karena fumarol belerang pekat yang harus diperhitungkan pada saat angin berhenti berputar.

Selebihnya Kawah Putih itu adalah tempat dimana titisan surga pernah diturunkan ke bumi, begitu anggun, tenang, menghanyutkan.

Bulan Juli Agustus temperature bisa turun serendah 10oC pada siang hari dan 5oC pada malam hari. Semilir angin membawa pergi kabut pekat uap belerang menjauh. Teriaklah kuat-kuat; konon akan diteruskan echo-nya oleh dinding-dinding padas ke surga. Berkeliling kawah pada saat musim kemarau cukup mudah dilakukan; mencari-cari sudut-sudut pandang terlupakan yang barangkali tercecer dari surga.

Pengunjung tak akan betah berlama-lama diterpa dinginnya angin gunung yang menyelinap ke tulang sumsum. Seruput bandrek di sebuah warung di tempat parkir mampu memberikan rasa hangat di tenggorokan yang kering.

Suasana keheningan di tempat itu akan membawa suasana rileks. Resonansi batin anda dengan alam sekitar mampu mengisi batere kehidupan terisi kembali.

Kawah putih Patuha bukanlah satu-satunya tempat yang patut diburu di Ciwidey. Banyak tempat lain disekitarnya yang menyimpan sejuta pesona buat yang mau bersusah payah mengejar surga yang tercecer.

Teringat bait lagu Katon Bagaskara, yg berkisah tentang suatu negeri di awan, yang barangkali dimaksudkannya adalah – Kawah Putih, Ciwidey, 2300 meter dari permukaan laut.

Wartawan Beach ( South lampung - Indonesia )

Selain sebagai nama sebuah profesi, kata ‘wartawan’ ternyata digunakan sebagai nama untuk sebuah objek wisata pantai di ujung timur Pulau Sumatera. Nama Pantai tersebut adalah Pantai Wartawan. Konon kabarnya, penamaannya seperti itu karena kawasan wisata pantai tersebut dikelola oleh sekumpulan warga lokal yang memang berprofesi sebagai wartawan. Sehingga mereka sepakat menamai pantai tersebut dengan nama Pantai Wartawan.
Pantai Wartawan berlokasi di Way Muli, 14 Km dari Kalianda dan 30 km dari simpang Gayam, Lampung.  Sebuah sumber air panas bisa dijumpai dikawasan Pantai Wartawan. Sumber air panas tersebut, tak henti menghasilkan uap panas mencapai 80 sampai100 derajat celcius. Letak sumber air panas itu tidak jauh dari kawasan wisata lain yakni Gunung Botak.
Gunung Botak memiliki ketinggian mencapai 50 m. Dari atas bukitnya para wisatawan bisa menikmati pemandangan pantai yang sangat indah. Besar harapan, kawasan pantai yang memiliki pemandangan mengarah ke gugusan Krakatau ini mampu berkembang menjadi Desa Wisata yang maju di kemudian hari.